Selasa, 19 November 2019

WAWASAN : Hedonic Treatmill

Pertanyaannya : kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan?
Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yang kemudian dikenal dengan nama “Hedonic Treatmill”.
Gampangnya Hedonic Treadmill ini adalah seperti ini : saat gaji kita 5 Juta, semuanya habis, Saat gaji kita naik 30 juta perbulan, eh... semua habis juga.

Kenapa begitu? Karena ekspektasi dan gaya hidup kita pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilan.

Dengan kata lain, nafsu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income. Itulah kenapa disebut Hedonic Treadmill, seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaan tidak maju-maju. Sebab nafsu akan materi tidak akan pernah terpuaskan.

Saat income 10 juta/bulan, naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan naik Alphard. Ini mungkin salah satu contoh sempurna tentang jebakan Hedonic Treatmill.
Hedonic Treatmill membuat ekspektasi akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaan stagnan, meski income makin tinggi. Sebab harapun akan penguasaan materi juga terus meningkat sejalan kenaikan income.

Apa yang harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan Hedonic Treadmill? Agar lolos dari jebakan nafsu materi yang tidak pernah berhenti?
Disinilah relevan untuk terus untuk mempraktekkan gaya hidup yang minimalis, yang bersahaja (qona’ah), sekeping gaya hidup yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Gaya hidup minimalis punya prinsip yang berkebalikan dengan prinsip More is Better. Gaya hidup minimalis ber prinsip LESS IS MORE. Makin sedikit kemewahan materi yang kita miliki, makin indah dunia ini. Berprinsip hidup akan lebih bermakna jika kita hidup secukupnya, when enough is enough.

Prinsip hidup bersahaja, yang tidak silau dengan kemewahan materi, justru akan membawa kita pada kebahagiaan hakiki. Dalam islam disebut Zuhud, letakkan materi duniawi pada tempatnya, sedikit atau banyaknya materi yang dimiliki tidak menggangu ketaatan kepada Allah dan tidak mengubah sikap sederhana dalam prinsip hidup bersahaja. Boleh saja income dan materi terus bertambah, tetapi sikap kita pada orang lain dan gaya hidup kita tidak berubah.

Selamat menemukan kebahagiaan yang bersahaja…



Tidak ada komentar:

Posting Komentar